Pian Sopian 14 April 1981 soreang - Bandung Kairo - Egypt
|
Sunday, November 20, 2005
Siliwagi VS Rusia
Bismillah...
"ah teu sawios-wios kawon oge anu penting mah gaduh
pangalaman, kangge picarioseun ka indung barudak"
Emang bukan suatu yang harus di sembunyikan dan bukan hal
yang mesti diratapi, kekalahan team Volly siliwangi oleh
team Rusia merupakan pengalaman dan pelajaran yg paling
berharga bagi eksistensi team Volly Siliwangi sekarang.
Setelah kami membusungkan dada pada musim panas kemarin,
karena telah mengalahkan team Volly Afganistan, akhirnya
kami sekarang harus berlutut di bawah kekuatan team Rusia.
Emang Bukan main kekutan team mereka ini, skill individu
team mereka memang Ok.
ditambah lagi ada dua pemain yang memiliki postur tubuh "bareudeugul"
(tinggi+besar), tangan besar..kalau dibandingkan mungkin 1
berbanding 3 besar tangan yang aku miliki. So pasti..smess-an
mereka itu membuat kami kesulitan untuk membendungnya. dan
kami berusaha berlindung, supaya bola yang mereka smess
tidak hinggap di kepala kami.
pokonya...ketika saya selesai bertanding dengan team Rusia
ini, saya jadi teringat pada teman-teman Volly senior saya
yang ada di kampung, seperti "si Bo'ah", " si Olay", "Si
dawet"..kalau lah mereka ini mahasiswa Al-azhar...!" mungkin
mereka akan memperkuat team siliwangi untuk mengalahkan team
Rusia. (tapi itu tidak mungkin).
Ya...Sudah lah....!!
Kuakui kekuatan teammu Wahai rusiyii...n!
Mabruk lah....telah mengalahkan team siliwangi..."
Dan tunggu...!! suatu saat mungkin team siliwangi yang akan
mengalahkan team Rusia. (semoga)
NB : Team Siliwangi adalah team Bola Volly yang
anggotanya orang jawa Barat yang sedang kuliah di al-Azhar,
mesir.
Tuesday, November 23, 2004
Lebaranku di Mesir
Bismillah...
"Lebaran Sekarang Aku Hanya Titip Salam" Begitulah kira-kira
lirik lagu yang di lantunkan oleh "Projek-P" dalam mengingat
kan kita ketika sedang merayakan lebaran jauh dari orang
yang kita cintai, merayakan lebaran berada di daerah atau
negara orang.Gema takbir yang biasa terdengar ketika malamam
lebaran, sudah menjadi idiom penduduk Asia, wal-khusus
Indonesia.lantunan takbir tahlil dan tahmid dimalamam
lebaran, memberikan arti yang "luar biasa besar" bagi para
pemilik telinga dan hati.
Ketika lontaran kata-kata itu terdengar oleh telinga kita,
rasa bangga, haru, sedih, bersatu dalam hati kita. Terkadang
hati merespon kesemua parasan itu dengan kabahagiaan yang
tak terhingga,terkadang hati meresponya dengan biasa-biasa,
tapi terkadang juga hati meresponnya dengan kesedihan yang
luar biasa, apapun respon kita, sedihkan? atau bahagiakah
kita menyikapi lantunan gema takbir itu?, hati kita tetep
bergetar dibuatnya, malah...ketika kesedihan atau
kabahagiaan itu memuncak mata yang kita miliki tidak akan
banyak kata dan tidak banyak bicara pada anggota tubuh yang
lainnya, simata langsung secara otomatis dan tanpa terencana
sebelumnya mengeluarkan tetesan airnya.
Tapi beda halnya dengan disini..., tidak ada satupun mesjid
yang mengumandangkan takbiran dimalaman lebaran sebagaimana
idiom bangsa kita.Makaya saya selalu mengumpamakan bahwa
nuansa "hari lebaran di Mesir ini tidak ada bedanya dengan
nuansa hari Jum'at di tanah air"Pada malam takbiran...,setiap
mesjid hanya di sibukan dengan aktipitas "amilin" yang
mengurus zakat, di luar itu..gak ada lagi aktifitas yang
istimewa sebagaimana yang sering kita lakukan di tanah air.
Adapun bagi kami, para mahasiswa..yang merasa kurang dalam
pinansial, sangat memanfaatkan dan menunggu-nunggu datangnya
malam lebaran itu, malam lebaran yang oleh penduduk setempat
di sikapi dengan biasa-biasa, tapi bagi kami, sebagian para
mahasiswa menghadapinya dengan luar biasa (gak biasa-biasa).
"GERILYA" yang kami pakai untuk istilah ini, dimana dalam
satu malam ada satu gerakan yang harus dilakukan dengan
cepat, tepat, dan sabar, yaitu..gerakan mendatangi
mesjid-mesjid yang ada di kairo, sejauh manapun mesjid itu,
kalau memang menjanjikan akan mengeluarkan zakat yang
besar..maka tidak akan banyak berpikir, langsung mesjid itu
akan di datanginya. malahan tidak hanya mesjid saja yang
memberikan zakat pada kita, banyak "agniya (orang-orang kaya)
disini, yang memberikan zakatnya langsung oleh tanganya
sendiri pada mustahik (penerima zakat). Dan mahasiswa disini
termasuk salah satu mustahik, yang berhak mendapat pembagian
zakat. nah mungkin bagi kami...malam lebaran ini adalah
malam terakhir mendapatkan rizki yang tak terduga, karena...kedermawanan
para agniya disini berpuncak pada bulan ramadhan, dan malam
lebaran adalah malam mengeluarkan zakat yang sudah
diwajibkan oleh ajaran kita setiap harta kekayaan yang kita
miliki wajib dikeluarkan zakatnya pada orang-orang yang
berhak menerimanya.Nah itu mungkin aktifitas sebagian dari
kami dalam mengisi malam takbiran.
Terus...ketika matahari mulai terbit, setelah kita
malaksanakan shalat shubuh, semua bersiap-siap untuk
melaksanakan shalat sunat iedul fitri, sungguh fantastik,
ketika melaksanakan shalat sunat iedul fitri disini,yang
mana semua orang dari semua golongan datang
berbondong-bondong ketempat shalat yang mereka inginkan tuk
melaksanakan shalat sunat ied.Tapi sayang....jubelan orang
yang banyak itu, tidak seasyik dan se meriah di tanah air,
para hadirin yang datang untuk melaksanakan shalat sunat ied
itu, tidak sedikit dari mereka setelah melaksanakan shalat
ied ketika khatib berkhutbah mereka pulang kembali kerumah
masing- masing, ya...inilah salah satu budaya disini, yang
mana sebagian orang mengangap tidak penting duduk untuk
mendengarkan khutbat ied. terlepas dri bagaimana hukum itu
semua, pokonya tidak sedikit penduduk disini yang tidak
mengikuti khutbah ied, mereka langsung pulang kerumanya,
sebelum khutbah ied selesai.
Selesai melaksanakan shalat ied...tidak ada istilah kunjung
mengunjungi antara satu keluarga pada keluarga lain, atau
tukar makanan sebagai pelantara untuk menjalin silaturahmi.
hal ini tidak saya dapati disini, makanya tidak sedikit
diantara kami yang menghabiskan siang 1 syawal itu dengan
tidur, dan itu dilakukan tanpa ada penyesalan. Beda halnya
dengan keadaan di tanah air, kita akan menyesal(hati gak
menentu) kalau siang dihari lebaran dihabiskan dengan tidur.
(baca; diri).
Tapi walaupun demikian, penduduk setempat menyikapi hari
lebaran dengan cara begitu, kami warga Indonesia yang ada
disini,kurang lebih 4000 orang, mulai dari mahasiswa,
diplomat RI, sampai pada TKW, biasanya dalam hari raya ini
mereka disatukan untuk memeriahkan lebaran bersama, pihak
KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) tiap tahunya selalu
mengadakan shalat ied bersama yang otomatis peserta dan
bahasanya juga Indonesia, dan di area KBRI inilah kami bisa
merayakan suasana lebaran sebagaimana ditanah air. kenapa
tidak...? semua peserta adalah warga indonesia, dan budaya
yang dipakai juga adalah budaya Indonesia.Selepas
melaksanakan ritual ibadah shalat sunat ied, para peserta
langsung "mushafahah" (bersalam-salaman) yang diikuti dengan
berpelukan sambil beradu pipi (he he..ingat..! bukan homo
lho :P). Dan disaat acara salaman itu berlangsung, hidangan
makan lebaran pun sudah siap untuk di nikmati..disinilah
kita bisa menikmati makanan sepuasnya, kita bisa makan
sebanyak kapasitas perut. Pokoke..."sepuasnya".Teras....Dari
tempat saya tinggal ke tempat KBRI ini berjarak kuarang
lebih 20 km. KBRI bertempat di kairo (ibu kota Mesir) dan
semua orang indonesia yang berada di daerah luar Kairo pun
di undang untuk menghadiri acara shalat ied bersama. Untuk
kelancaran trnsportasi, biasanya pihak KBRI telah meng-handle
mobil untuk kelanaran kita menuju tempat itu.
Acara inilah mungkin yang menjadi penghibur hati, ketika
saya merayakan lebaran di negara yang beda cuaca, budaya,
bahasa dll.saya bisa menikmati sebagian nuansa lebaran tanah
air dinegri kinanah ini.Disini juga saya bisa meraskan makna
"persatuan Indonesi" yang mana dari berbagai suku
bangsa,bahasa dan watak yang ada di Indonesia, kami di
satukan dalam acara ini.
Shobat..mungkin hanya itu yang bisa saya gambarkan tentang
pengalaman lebaran saya disini."semoga bermanfaat"
Friday, October 22, 2004
Ramadhan Persi Mesir
Bismillah...
"Ramadhan karim.....Allahu akram.." itulah kalimat yang
sering di gunakan oleh warga setempat (mesir) ketika tiba
bulan suci Ramadan, kalimat ini di ucapkan sebagai bukti
kebahagian dan penghormatan mereka pada bulan suci
ramadhan.Sungguh sangat familier kalimat ini kami dengar.
ketika ada seseorng mengatakan pada shahabatnya.."Ramadhan
karim..., maka dengan sepontan sahabatnya itu mengatakan ."
Allahu akram" (Allah paling mulia). emang begitulah salah
satu kebiasaan baik orang sini, ketika mendapat pujian pada
dirinya, pasti dengan spontan pujian itu di kembalikan pada
allah (sang pemilik segala pujian). Conto lain...ketika saya
mengatakan pada mereka.."kamu kaya" mereka pasti mengatakan
" allahu agniya" (allah yang maha kaya)
Ok...sekarang mah jangan terlalu panjang ngebahas itu, kita
sekarang bahas tentang ramadhan di negri kinanah (mesir) ini
otreh.
ok kita mulai dari awal......dari mulai makan
sahur.Kebiasaan penduduk setempat melaksanakan makan sahur
itu biasanya dilaksanakan lebih awal pelaksanaannya
dibanding sahur yang biasa kita lakukan, tapi...bagi para
MASIKO (mahasiswa Indonesia kairo) mereka tidak
terpengaruh..walaupun penduduk setempat biasa makan sahur
lebih awal, tapi mereka biasa melaksanakanya seperti halnya
mahasiswa, dalam artian, menjelang sedikit lagi ke waktu
adzan baru maidah shaur bisa di nikmati. he he he.
Untuk menu...biasanya penduduk setempat jarang menikmati
makan sahur dengan nasi, tapi mereka makan sahurnya cukup
dengan 'is dan fuul di tambah jumnah ('is = makanan pokok
mesir yg terbuat dari gandum seperti roti dan bentuknya kaya
piring, fuul = makanan yang terbuat dari kacang bentuknya
seperti sayur kacang yang sudah basi dan hanya biasa dimakan
bersamaan dengan 'is, sedangkan jumnah adalah susu yang di
bekukan), nah begitulah kebiasaan makan sahur orang mesir,
setiap satu suap yang dimakan oleh mereka terdiri dari satu
helai sobekan 'is yang dicampur dengan fuul dan jumnah,
biasanya satu orang itu mengahabiskan 2 atau 3 'is setiap
kali makanya.
Adapun bagi para MASIKO, mereka biasa makan sahur sebagai
mana budaya makan sahur kita, orang yang terjadwal masak,
terpaksa harus bangun lebih awal dibanding yang lainya, nah
disinilah kami (teman satu rumah) bisa merasakan miniatur
keluarga, yang mana tiap individu bisa merasakan status
sebagi anggota keluarga, ketika terjadwal masak saya merasa
bersetatus sebagai ibu, yang mana harus berusaha bangun di
malam hari ketika orang lain masih bisa menikmati enaknya
tidur pada waktu "janari". Terus ketika ada perkakas rumah
yang rusak, disanalah saya seoalah-olah berperan sebagai
bapak, yang harus bertanggung jawab atas kerusakan atau
kekurangan perkakas rumah, dan juga...ada kalanya saya
berperan sebagai anak, yang tidak tahu menau
pekerjaan-pekerjaan yang harus di kerjakan oleh penghuni
rumah, keadaan ini (seperti anak-anak) dapat dirasakan
ketika saya tidak terjadwal apapun...pokonya enak...tinggal
santai.
Adapun menu yang di masak...tidak jauh beda dengan menu
sahur ketika di indonesia, dalam artian bagi rumah yang di
huni oleh temen-temen yang punya uang pada tebel-tebel,
mungkin menu dengan menggunakan daging (dan kawan-kawanya)
itu sudah tidak asing lagi..tapi bagi rumah yang di huni
oleh temen2 yang keuangannya biasa-biasa...mungkin menu nya
juga biasa-biasa..karena pada akhirnya emang kembali pada
uang.... Uang lah yang menyederhanakan dan mengistimewakan
makan sahur kita...he he he..
Nah...sekarang suasa waktu sahur,Ketika waktu sahur...tidak
se indah dan se ramai di indonesia, tidak ada yang namanya
pemutaran kaset muratal (ngaji) di mesjid, apalagi pemutakan
kaset nasid atau semacamnya, yang ada hanya sunyi sepi,
mungkin suasana sahur ini hanya bisa diramaikan dengan
obrolan serumah sambil mendengarkan ngaji / nasid yang
keluar dari tipe atau dari winamp (komputer) untuk menunggu
datangnya waktu shalat shubuh.
Selesailah makan shaur, otomatis datang waktu melaksanakan
shalat subuh, tapi..sebagimana manusia pada umumnya yang
mempunyai sipat males, suka salah, dan sipat2 jelek yang
lainya, tidaklah semua MASIKO, setelah melaksanakan ibadah
sahur itu bisa melaksanakan shalat subuh di mesjid, ketika
iman sadang kuat..maka masjidlah sasaran utama untuk
melaksanakan shalat subuh, tapi ketika iman sedang turun...maka
cukup lah rumah sebagai tempat melepaskan kewajiban shalat
subuh itu.
nah terus untuk masalah shalat subuh di bulan ramadhan...mungkin
ini cuman analisa saya aja..saya tidak merasakan suasana
yang istimewa ketika melaksanakan shalat subuh di mesjid (di
mesir), beda halnya ketika melaksanakan shalat subuh (waktu
ramadhan) ketika di indonesia, suasana ramai..asyik, dan
mungkin indah dapat saya rasakan ketika setelah makan sahur
terus keluar menuju ke mesjid..yang mana sipat "remajaku"
waktu dulu yang lebih berperan, bertemu dengan teman karib
di mesjid sudah termasuk salah satu tujuan saya melaksanakan
shalat berjamaah di mesjid, memperhatikan dan ingin di
perhatikan oleh teman yang pakai jilbab mungkin termasuk
bumbu yang bisa melejatkan suasana shalat di masjid, he he
he.Tapi kalau disini sebaliknya...suasana shalat subuh di
bulan ramadhan tidak ada bedanya dengan shalat subuh di
bulan-bulan lain...jumlah jama'ah masjid tetep segitu-segitu
juga...dalam artian emang di luar ramadhan juga jama'ah
masjid tetep banyak, dan tidak ada istilah..para kaum hawa
melaksanakan shalat di belakang laki-laki yang di batasi
dengan hijab/penghalang seadanya...jadi semua isi mesjid
ketika mengadakan shalat itu..semua jama'ahnya adalah
laki-laki, tapi ada juga para perempuan yang melaksanakan
shalat berjama'ah di masjid, tapi tempatnya itu di atas (ruangan
yang berbeda) dan itu sudah mutlak tempat khusus perempuan,
di bulan ramadhan ataupun di luar bulan ramadhan tetep
tempat itu untuk para perempuan yang mau melaksanakan shalat
berjama'ah di mesjid, tidak di perbolehkan para laki2 untuk
memasukinya.
Terus keanehanku yang satu lagi..ketika melaksanakan shalat
subuh di masjid ini...tidak adanya pengajian subuh yang di
adakan oleh DKM mesjid, jadi jama'ah yang banyak
itu...setelah melaksanakan shalat subuh, kebanyakan dari
mereka pada kembali lagi kerumahnya masing2, dan saya tidak
tahu apa yang dilakukan penduduk setempat ketika selesai
melaksanakan shalat subuh, wallahu a'lam.jadi..setiap
selesai melaksankan shalat berjamaah itu, semua jama'ah di
biarkan mengerjakan amalan nya masing-masing, sebagian ada
yang membaca al-qur'an ada juga yang menghapalnya, juga
sebagian ada yang membaca diktat kuliah (karena biasanya
ketika bulan ramadhan, biasanya di kuliah mendekati pada
waktu ujian), tapi di samping itu...saya tidak bisa
menapikan ada juga satu halaqah (riungan kecil) para orang
mesir (tua) yang membaca qur'an berbarengan, dengan cara
masing-masing bergiliran membaca al-quran, dan yang lainya
mendengarkan sambil mengoreksi kesalahan yang di lakukan
oleh yang membaca. dan biasanya dalam halaqah itu ada satu
orang yang mereka anggap udah mahir dalam tata cara membaca
al-qur'an.
Nah begitulah keadaan/suasana sahur dan shalat subuh di
bulan ramadan di negri kinanah ini.
Setelah selesai aktifitas subuh..maka sekarang menceritakan
aktifitas pagi....pagi disini biasanya di isi dengan
aktipitas di bawah selimut, apalagi kalau sedang musim
dingin (seperti halnya sekarang) aktipitas ini makin di
gemari aja sama semua orang yang ada disini. Terus untuk
memulai aktifitas yang lain..biasanya di mesir ini memulai
segala aktifitasnya jam 9 atau 10 pagi, jadi di bawah waktu
itu biasanya digunakan dengan aktifitas di rumah saja dengan
berbagai macam aktipitas masing-masing, and salah satunya
aktifitas di bawah selimut tadi.
Trus...untuk waktu pagi sampai sore..kayaknya tidak ada yang
perlu di ceritakan deh...soalnya kegiatan yang dilakukan nya
sama aja dengan kegiatan pagi sampai sore pada selain
ramadhan.
Ok sekarang kita loncat aja langsung ke maghrib...,
lima atau sepuluh menit lagi menjelang adzan maghrib,
biasanya masjid2 sudah di penuhi oleh orang2 yang mau
melaksanakan buka bersama, juga untuk buka bersama
ini..tidak hanya dilaksankana di mesjid, ada juga
orang-orang kaya mesir (agnia) yang menyediakan santapan
untuk buka bersama yang di adakan di halaman rumahnya
masing-masing...dan ada juga yang di laksanakannya itu di
pinggir2 jalan, pokonya,,kalau untuk berbuka..di sini itu
tidak susah..kita tinggal cari aja ruangan yang di tutup
oleh kain (ciri khas mesir) sudah pasti ruangan itu adalah
tempat berbuka shaum.
menu yang di sediakan tidak terlepas dari yang namanya
daging, baik itu daging ayam atau daging sapi, tapi kalau
daging onta mah tidak ada, soalanya mahal juga disini daging
onta he he he. Trus untuk maidah (hidangan) yang di sediakan
di mesjid-mesjid, para jama'ah bisa menikmati hidangan itu
setelah melaksanakan shalat maghrib adapaun Ifthar (buka
puasa) biasanya hanya dengan memakan buah kurma (bilangan
tak terbilang, tergantung keinginan kita mau makan berapa
biji ,terserah").nah...setelah shalat magrib selesai..baru
para jama'ah menuju "maidah" yang telah di sediakan,
disanalah semua "shaaimin" makan bersama, setelah seharian
melaksanakan ibadah shaum.
Adapun maidah-maidah yang di sediakan oleh agnia (orang
kaya) mesir, biasanya makan di dahulukan baru setelah
selesai makan para shaaimin bubaran pergi kemesjid yang
terdekat atau ada juga yang pergi kerumahnya masing2 untuk
melaksanakan ibadah shalat maghrib.
Ya...beginilah kira-kira suasana buka bersama di negri
kinanah ini, bagi saya yang biasa hidup dengan budaya
ramadhan di indonesia, saya bisa merasakan benar-benar bulan
ramadhan ini terasa sekali bulan penuh barakahnya, dimana
makanan-makanan gratisan banyak terdapat di tempat-tempat
yang telah di tentukan, bahkan tidak hanya di tempat2 itu
saya dapat menikmati makanan gratis ,ada juga para "agnia"
mesir yang sampai memberikan / mengantarkannya ke rumah, hal
ini hanya untuk memberikan pada kami ( yang notabene sedang
menuntut ilmu) sebagai makanan untuk kesejahteraan di bulan
Ramadhan.
Buka bersama sudah...sekarang tinggal saatnya menunggu
shalat taraweh..oia, suasana dalam jeda waktu antara
ifthar/buka puasa dan shalat tarawih berbeda
sekali..aktifits yang di lakukan antara di indonesia dengan
di Mesir, suasana jajan bakwan atau baso, atau kerupuk
anclom, itu semua hanya bisa saya nikmati di Indonesia saja,
sedangkan di sini...ya...saya cuman bisa menikmati
makanan-makanan yang ada di rumah saja, gak ada istilah
pedagang bulanan, yang keberadaanya itu hanya di bulan
ramadhan saja. makanya saya sempat berpikir...kalau lah
anak-anak kecil di Indonesia hidup seperti budaya di
sini..kayaknya mereka tidak akan betah untuk hidup di dunia
ini. he he he..ya gimana mau betah?, wong tiap hari kerjanya
jajan, sedangkan disini tidak ada budaya yang begituan.he he
he
Jadi..pemanfaatan waktu antara buka bersama dengan shalat
taraweh itu mungkin hanya di isi dengan ngobrol ringan
sambil menikmati makanan-makan yang ada di rumah saja.
Ok sekarang tiba saatnya pada pembahasan yang terakhir untuk
kali ini, yaitu tentang shalat tarawih...Hampir semua ulama
Mesir sepakat, bahwasanya pelaksanaan shalat tarawih itu 11
rakaat, hampir semua mesjid yang ada disni mengerjakan
shalat tarawihnya dengan 11 rakaat, tapi ada juga satu/dua
mesjid yang mengerjakan 23 rakaat. Tapi jangan salah...
walaupun disini dalam shalat tarawih hanya 11 rakaat, tapi
waktu yang di gunakan, lamanya 3 kali lipat shalat 23 rakaat
yang biasa di lakukan di indonesia. emang sesuai sekali
dengan arti tarawih itu sendiri, yaitu "shalat santai".
Disini itu sungguh sangat santai dalam pelaksanaan
tarawihnya, tiap masjid biasa menargetkan dalam satu kali
tarawih itu menamatkan satu juz,jadi begitu tamat ramadhan
sempurnalah satu mesjid itu bisa menamatkan satu al-qur'an
(dalam bacaan shalat tarawih saja),malah ada mesjid yang
menargetnya itu dua juz, dan itu bisanya satu juz lagi
dilakukan dalam shalat qiyamulail (tahajuz) jadi ketika
tarawih menamatkan satu juz,dan ketika melaksanakan tahajuz
menamatkan satu juz lagi, emang beginililah budaya tarawih
di mesir, walapun pada kenyataanya pelaksanaan tarawih dan
tahajuz dalam satu malam itu masih bersifat "ikhtilaf
(perbedaan pendapat antara para ulama) antara membolehkan
dan membid'ahkan. tapi ulama disini kebanyakan sepakat
bahwasanya shalat tahajud setelah melaksanakan taraweh itu
boleh,dengan syarat dalam pelaksanaan shalat tarawehnya
jangan di ikuti dengan witir, dan nanti witirnya
dilaksanakan di shalat tahajuz. dan pendapat ini yang di
pegang oleh kebanyakan muslimin disini, tapi ada juga yang
hanya melaksanakan shalat tarawih saja tanpa di ikuti dengan
shalat tahajuz pada tengah malam nya.
Sungguh bagi kami..khusnya saya, dalam mengikuti shalat
tarawih di Mesir ini harus mempersiapkan kaki dan hati yang
kuat, karena disamping bacaanya yang panjang, juga di
lantunkan dengan suara yang "tartil" nyantai. dalam satu
kali salam saja (dua rakaat), biasanya menghabiskan waktu
rata-rata 20 menit, dan biasanya setelah 4 rakaat, selalu
diselangi dengan ceramah, yang bertujuan sebagai "siraman
rohai" dan sebagai waktu untuk istirahat dulu, supaya bisa
pit lagi dalam menghadapi rakaat selanjutnya.
Nah mungkin hanya itu dulu kenang-kenangan dari saya, terima
kasih antum telah membacanya, mudah-mudahan antum sekarng
bisa punya gambaran "bagai mana saya menghadapi ramadhan di
sini" tulisan ini referennya hanya dari hasil pengalaman
saya yang sudah 3 kali berturut-turut menjalani bulan
ramdhan di mesir. mungkin saja dalam pemaparanya ada yang
beda dengan hasil pengalaman teman yang lain, tapi insya
allah..inilah hasil pengalaman saya yang saya coba ceritakan
lewat tulisan.wallahu a'lam
Sunday, Desember 23, 2006
Good bye Warnet Crystal
Bismillah...
Internet Merupakan pasilitas multy pungsi yang bisa kita
gunakan sesuai kebutuhan dan keinginan kita. Bagi kita
yang "kutu buku" internet merupakan -perpustakan dunia-
yang siap memberikan referansi atas sumber yang kita
butuhkan. Bagi kita yang senang mencari teman diberbagai
daerah dimancanegara, kita bisa menggunakan internet
untuk dijadikan pelantaranya. Bagi kita yang suka dengan
geams, kita bisa mendapatkan berbagai macam geams di
internet. adapun bagi kita yang mempunyai jiwa pembisnis,
kita bisa mencari canel bisnis atau mendapatkan berita
tentang bisnis di internet. Begitu juga dengan kita yang
haus dengan berita sex, internet siap menjadi
pasilliatator utama untuk memenuhi kebutuhan kita
tentang sex.
Beginilah eksistensi internet di era globalisasi, Apa
yang kita inginkan akan kita dapatkan.
Dalam tubuh internet ada segi negatif dan positif, bagi
kita umat Islam...pinter-pinterlah untuk mengambil
manfaat dan mengakses hal-hal yang positif dari
eksistensi internet ini.
April 2004 Adalah awal mula diriku mengenal banyak
tentang dunia maya (internet), dimana pada bulan inilah
awal mula aku bekerja di Warnet sebagai OPerator, cukup
mengasyikan, menyenangkan, dan terkadang dirasa sangat
cape ketika 1/4 jatah waktu yang aku jalani di Mesir ini
harus dihabiskan di warnet. Kenapa tidak!? karena dua
hari sekali dan dalam sekalinya 12 jam aku harus
melaksanakan tugas sebagai Op warnet.
Banyak lika-liku yang aku jalani ketika bekerja sebagai
OP ini, dari mulai slaturahmi lewat chating degan teman2
diberbagai daerah di mancanegara, sampai membaca
berbagai macam artikel dan berita yang ada di Internet,
dan yang paling banyak waktu yang kugunakan selama tugas
menjadi OP ini adalah bermain dengan "blogspot.com"
karena dengan blogspot inilah aku banyak terlatih dan
ingin banyak tahu tentang ilmu software.
Pokonya aku selalu berfrinsip, selama aku bekerja di
warnet ini aku harus banyak mengambil manfa'at dan
banyak mengeruk hal-hal positif untuk diriku sendiri dan
untuk orang lain.
Tapi, memang beginilah manusia! tidak selamanya dalam
bekerja diwarnet aku menuruti bisikan malaikat yang
memerintahkan untuk senantiasa tunduk dan ta'at pada
ajaran-Nya, terkadang...bisikan Iblis pun suka sukses
mengajaku untuk senantiasa membangkang pada aturan-Nya.
Dan sekarang , akhir Desember 2006, dengan berbagai hal
dan pertimbangan, aku resmi keluar sebagai Op warnet.
Cukuplah waktu selama 2 tahun 8 bulan ini menjadi
pengalaman berharga bagiku dikemudian hari. Semoga nilai
Positif dan berbagai ilmu yang aku dapatkan dari warnet
ini bisa bermanfaat dan barakah untuk diriku.
Dan untuk teman-temanku yang aku kenal di dunia maya,
insya Allah aku tidak akan memutuskan silaturahmi kita,
terkhusus untuk mbak-ku mbak Anis..semoga kita bisa
berjumpa di dunia nyata, di Indonesia!
Sekian dan Wassalam!
Tuesday, November 23, 2004
Wagub KPMJB
Bismillah...
KPMJB (Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat)
merupakan salah satu organisasi kekeluargaan yang salah
satu orientasinya adalah sebagai wadah perekat
silaturahmi masyarakat asal Jawa Barat yang berada di
Mesir.Tercatat Bulan juli 2006, KPMJB ini beranggotakan
482 orang,
Sebelum Gubernur KPMJB periode 2005-2006 lengser dari
jabatanya, wacana pencarian kandidat untuk Gubernur
selanjutnya selalu hangat di bicarakan oleh anak2 Jawa
Barat yang ada di Mesir ini.
Tiada kusangka dan tiada diduga sebelumnya, ternyata
saya termasuk kandidat sebagai calon Gubernur KPMJB
periode 2006-2007, Isu dan yang mendorong saya maju
menjadi calon Gubernur KPMJB ini berawal dari
teman-teman satu rumah, kemudian di dukung penuh oleh
teman-temanku dari satu almamater, Sebelumnya saya tidak
terlalu menggubris atas pencalonan saya menjadi Gubernur,
karena saya tidak teralalu berambisi menjadi Gubernur.
Saya selalu mengatakan pada teman-teman yang mendorong
saya jadi Gubernur "lamun nt nganggap saya layak dan
pantas mengetuai KPMJB, pek pilih! tapi lamun aya anu
leuwih layak n langkung kompoten jadi Gubernur, maka
pilihlah anu lain" Begitulah kira-kira ucapan yang
selalu saya katakan pada teman-teman yang mencoba
mendorong saya jadi Gubernur KPMJB periode 2006-2007.
Akhirnya....pada tanggal 20 Juli 2006, SPA (Sidang
Permusyawaratan Anggota) pun di laksanakan. Runtutan
acarapun dilaksanakan dari mulai LPJ dan demisioner
Gubernur sebelumnya, sampai pada pembahasan AD/ART KPMJB.
maka sampailah pada acara yang ditunggu-tunggu yaitu
pemilihan Gubernur baru.
Dan emang benar....setelah acara pemilihan Gubernur yang
baru dilaksanakan, para anggota (peserta SPA)di suruh
memilih 5 calon Gubernur, yang dari 5 calon ini akan
dipilih satu siapa yang akan menjadi Gubernur KPMJB
periode 2006-2007.
Dan saya termasuk pada 5 calon tersebut yang menduduki
suara kedua terbanyak dan sodara Ayenk menduduki diatas
saya. Kelima para calon tersebut adalah " Abdulloh dari
Kuningan, Aas dari Tasik,Warso dari Cirebon, Ayenk dari
Tasik, dan pian's dari Soreang:)
Dari kelima calon ini, dengan berbagai argumen dan alasan
yang rasional ataupun tidak, 3 calon mengundurkan diri
dan menyatakan ketidak siapan untuk di pilih menjadi
Gubernur KPMJB.
Maka hanya 2 calonlah yang maju untuk dipilih menjadi
Gubernur KPMJB oleh anggota.
Maka kedua calon ini majulah kedepan forum, yaitu saya
sendiri dan Ayenk. Untuk memberikan pisi & misi kalau
kami terpilih jadi Gubernur KPMJB.
Terus terang....ketika saya berdampingan dengan dia,
ketika anggota harus memilih salah satu diantara kami,
saya sempat pesimis, saya sempat berpikiran untuk
mengundurkan diri dan melimpahkan langsug posisi
Gubernur sama Ayenk, Tapi tidak! saya tidak boleh
berpikiran menjadi "pengecut", saya harus terus diam di
tempat sampai akhirnya tahu siapa yang menjadi Gubernur
KPMJB periode 2006-2007. saya tidak boleh mengecewakan
teman-teman yang mendukung saya.
Rasa pesimis saya itu muncul...ketika analisa saya
mengatakan masa pendukung dia lebih banyak dibanding
saya, Selama 4 tahun saya bergabung dengan KPMJB, saya
hanya bergelut dan mengembangkan silaturahmi anggota
KPMJB lewat olah raga, tidak untuk bidang seni dan
kebudayaan. Karena saya kurang hobi dan tidak ada bakat
dalam hal seni.
Sedangkan dia sangat kompeten didalam bidang seni, dan
dalam bidang oleh raga pun dia sempat membantu saya
dalam mengembangkan minat dan bakat anggota KPMJB dalam
bidang olah raga, makanya tidak salah kalau saya merasa
pesimis, saya merasa dia lebih banyak mengeruk suara
anggota. karena kapebelitas dia dalam menyatukan
silaturahmi anggota KPMJB lebih kompeten dibanding saya.
Ketika para anggota sibuk memberikan suaranya untuk
memilih Gubernur baru, kami ditempatkan di tempat khusus,
dan sisana saya mengatkan sama dia...siapaun nantinya
yang terpilih menjadi Gubernur KPMJB, kita harus saling
mendukung dan membantu mengembangkan KPMJB. Saya
menawarkan sama dia...”kalau saya yg ditaqdirkan
terpilih menjadi Gubernur KPMJB maka saya akan
mengangkat nt langsung jadi skretarisnya, dan kalau nt
yang terpiih, maka saya siap untuk jadi wakil
nt”.Sengaja saya menawarkan jadi wakil saja, karena
wakil tidak banyak kerja, dalam artian saya masih bisa
konsen dengan aktifitas saya yang lain diluar organisasi.
Dan diapun meng-iya-kan. Menyetujui apa yg saya tawarkan.
Akhirnya...penghitungan suarapun dilaksanakan, ternyata
memang benar yang saya prediksikan, saya hanya
mendapatkan sekitar 40% dari suara yang ada. dan secara
otomatis sesuai kesepakatan saya dengan dia, maka saya
sekarang resmi menjdi wakil gubernur KPMJB periode
2006-2007.
Dalam eksistensi Wagub KPMJB, saya selalu berprinsip -TUGAS
SAYA ADALAH HANYA MENJAGA KESEHATAN GUBERNUR- Karena
selama dia tidak ada halangan, selama dia ada, saya
tidak ada hak memberikan kebijakan untuk masalah-masalah
yang ada ditubuh KPMJB. Tamat!
|